Kabut tebal yang mempengaruhi jarak pandang dan cuaca di kota Beijing disiasati oleh pemerintah China dengan memasang ‘matahari digital’ lewat layar televisi demi penerangan bagi warga.
Seperti diberitakan oleh Dailymail.co.uk, Jumat (17/1), layar televisi memanjang ini sebelumnya menampilkan iklan tujuan wisata. Namun secara khusus diganti dengan gambar matahari terbit berwarna jingga. Warga pun segera berbondong-bondong meninggalkan rumah masing-masing dan bergegas menikmati tempat yang menyediakan penerangan itu.
Kabut tebal diikuti dengan bau udara tajam mulai terjadi sejak Kamis (16/1) ini, menutupi jalanan di Beijing. Menyusul peringatan dari pemantau polusi udara atas kondisi udara yang sangat buruk.
“Kabut asap itu telah memburuk dalam dua sampai tiga tahun terakhir. Saya sering batuk, dan hidung saya meler. Tapi apa yang bisa Anda lakukan? Saya minum lebih banyak air untuk mmebantu tubuh saya melepaskan racun,” kata Zhang, Koordinator lalu lintas di persimpangan Beijing.
Beberapa tahun belakangan ini, China telah kerap kali menghadapi persoalan polusi udara yang serius. Terutama saat musim dingin, kualitas udaranya sangat buruk. Tanpa disadari, pertumbuhan industri batubara dan peningkatan emisi kendaraan turut memperburuk polusi di ibu kota China ini.
Polusi menjadi salah satu persoalan negara-negara dengan pertumbuhan industri yang pesat. Parahnya, lambat laun polusi akan menjadi ancaman serius terhadap peningkatan kematian di kota-kota besar.
Baca Juga Artikel Lainnya:
BNPB: Modifikasi Cuaca Takkan Rusak Lingkungan
Suster Maria Patrice OSF: Ada Keindahan Dalam Kemajemukan
DPR Sepakati Sumbang Gaji untuk Korban Sinabung
Rayakan Valentine, Paus Undang Pasangan Bertunangan
Ini Sentilan Ahok Atas Kampanye Terselubung di Lokasi Bencana
Superbook di Kota Batam Dihadiri Ribuan Peserta
Sumber : Dailymail.co.uk/Jawaban.com/Lori